CIRICIRI DAN SIFAT ULAMA PEWARIS NABI Didunia ini ulama dibagi menjadi 2 bagian: 1. Ulama su' (ulama yang jahat) 2. Ulama pewaris Nabi Sifat Ulama Su' (Ulama Yang Jahat) Ulama su' memiliki sifat cinta yang berlebihan terhadap kesenangan dunia. Ibnu Qudamah menjelaskan tentang mereka dengan mengucapkan: "Mereka adalah orang-orang yang

Tidak semua manusia di muka bumi ini menjadi pewaris Nabi. Ada orang-orang tertentu yang dipilih, dan telah memiliki sifat-sifat yang memenuhi kriteria sebagai seorang ulama pewaris Nabi. Predikat terbaik bagi seorang ahli ilmu adalah menjadi pewaris Nabi, dan sebaik-baik para makhluk adalah pewaris Nabi. Ibnu Abbas berkata, โ€œUlamaโ€™ ialah orang-orang yang mengetahui bahawa sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas setiap sesuatuโ€. Dan tambahnya lagi,โ€ Orang alim ialah mereka yang tidak melakukan syirik kepada Allah dengan sesuatu pun, serta dia menghalalkan apa yang dihalalkan-Nya dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya. Ciri-ciri ulamaโ€™ pewaris nabi yang pertama ialah takut akan Allah SWT. Hal ini sebagaimana Firman Allah. ุฅู†ู…ุง ูŠุฎุดู‰ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุนุจุงุฏู‡ ุงู„ุนู„ู…ู€ู€ุคุง ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุนุฒูŠุฒ ุบููˆุฑ โ€œโ€ฆ.. Sesungguhnya golongan yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya ialah para ulamaโ€™. Sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,โ€QS. Al-Fathir 28 Ibnu Abbas berkata, โ€œSesiapa yang takut akan Allah, maka dia adalah orang alimโ€. Ciri kedua ialah beramal dengan segala ilmunya. Sebagaimana sebuah hadist dalam Sunan Ad-Darimi ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุนูŽุงู„ูู… ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุจูู…ูŽุง ุนูŽู„ูู…ูŽ โ€œSesungguhnya orang alim itu adalah orang yang beramal dengan apa yang dia ketahui.โ€ Sayyidina Ali berkata, โ€œWahai orang yang mempunyai ilmu! beramallah kamu dengannya karena sesungguhnya orang yang alim itu adalah orang yang beramal dengan ilmu yang dia ketahui, serta selaras antara ilmunya dengan amalannyaโ€. Ciri ketiga hatinya bersih daripada syirik dan maksiat, serta tidak tamak kepada makhluk di dunia. Ibnu Umar berkata, โ€œTiadalah seseorang lelaki itu dianggap alim sehingga dia tidak hasad dengki kepada orang yang lebih alim daripadanya, tidak menghina orang yang kurang daripadanya serta tidak mencari dengan ilmunya upahan kebendaanโ€. Ciri keempat ulamaโ€™ ini meneruskan tugas nabi, yaitu mengajar, mendidik, membersihkan hati umat daripada syirik dan maksiat serta berdakwah dan memerintah mengikut perintah Allah. Hal ini sebagaimana kita fahami dalam ayat 2 surah al-Jumaah, ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ุจุนุซ ูู‰ ุงู„ุฃู…ูŠุฆู† ุฑุณูˆู„ุง ู…ู†ู‡ู… ูŠุชู„ูˆุง ุนู„ูŠู‡ู… ุกุงูŠู€ู€ุชู‡ ูˆูŠุฒูƒูŠู‡ู… ูˆูŠุนู„ู…ู‡ู… ุงู„ูƒุชุจ ูˆุงู„ุญูƒู…ุฉ ูˆุฅู† ูƒุงู†ูˆุง ู…ู† ู‚ุจู„ ู„ูู‰ ุถู„ู€ู€ู„ ู…ุจูŠู† โ€œDialah Allah yang telah mengutuskan kepada kalangan orang-orang arab yang buta huruf seorang rasul dari bangsa mereka sendiri yang membacakan ayat-ayat Allah yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya. Dan membersihkan mereka daripada aqidah yang sesat serta mengajarkan mereka kitab Allah dan hikmat pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syariat. Dan sesungguhnya mereka sebelum kedatangan nabi Muhammad SAW adalah dalam kesesatan yang nyata.โ€ Itulah ciri-ciri ulama yang memegang warisan Nabi, mereka akan senantiasa mengajak kebaikan dibanding dengan sesuatu hal yang sia-sia. Maka dari itu, sesiapa saja yang ingin mendapatkan warisan Nabi, maka ikutilah sifat-sifat di atas, sehingga keuntungan amalanlah yang akan diraih, wallahu aโ€™alam. [] Sumber Riyadhus Shalihin/Karya Syeikh Salim bin Ied Al-Hilali/Penerbit Pustaka Asy-Syafiโ€™i BACAJUGA: 10+ Hadist Ciri-Ciri Orang Munafik Menurut Islam, Harus Diwaspadai. 7. Jalan ke surga terbuka lebar "Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup. OhSantri ~ Berikut ini akan kami jelaskan Pengertian Ulama dalam Konsep Sebagai Pewaris Para Nabi beserta Syarat-syarat dan Ciri-ciri Ulama. Pengertian Ulama Taโ€™rif dan syarat-syarat disebut Ulama Menurut bahasaetimologi, kata ulama berasal dari kata kerja alima berarti mengetahui. Ulama adalah jamak dari bentuk ulama alim yaitu berarti orang yang berilmu atau sarjana. Tidak semua ahli ilmu pengetahuan dapat di sebut ulama. Kata ulama disebut dalam Al-Qurโ€™an sebanyak dua kali. Pertama, dalam konteks ajakan Al-Qurโ€™an untuk memperhatikan turunya hujan dan langit, beraneka ragam nya buah-buahan, gunung, binatang, dan manusia kemudian diakhiri dengan, sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanya lah ulama. QS 3528 ayat ini menggambarkan bahwa yang dinamakan ulama adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang ayat-ayat Allah bersifat kawniyah fenomena alam kedua, dalam kntes pembicaran Al-Qurโ€™an yang kebenaran kandungannya telah di akuidiketahui oleh ulama Bani IsrailQS 26197. Hal seruapa dapat di temukan juga dalam hadist Nabi yang bahkan banyak di antara nya justru mengaris bawahi bahwa Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mengantarkan manusia kepada pengetahuan tentang kebenaran Allah, taqwa, khasya, dan sebagainya. Untuk dapat di panggil ulama selain harus kedalam ilmu agama, juga harus memenuhi epat kriteria dasar sebagai berikut Pertama memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT. Kedua , memiliki sifat utama-utama dalam kehidupan sehari-hari, seperti tekun beribadah baik yang wajib maupun sunah, zuhud melepaskan kepentingan duniawi mempunyai ilmu akhirat ilmu agama dalam sadar cukup. Ketiga, mengerti kemasalahan umatpeka terhadap kepentingan umum dan mengabdikan ilmu nya untuk Allah di sertai niat yang baik benar dalam berilmu maupun beramal. Ke empat, mempunyai kemampuan mewarisi risalah Rasulullah SAW meliputi 1. Mewarisi ucapan, ilmu dan ajaran-ajarannya 2. Mewar isi perbuatan dan tingkah lakunya 3. Mewarisi mental dan aqkhlaknya Ulama merupakan personifikasi yang pengetahuan islamnya luas dan dalam, sekaligus teladan bagi orang yang patuh menjalankan syariโ€™at agamanya perjuang tinggi morilitas islam dan menerjemahknnya dalam tingkah laku sehari-hari. Tanpa mereka kontinuitas dan tradisi islam tidak akan berhasil. Kumpulan Materi ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8 Kumpulan Soal ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8 Disamping empat syarat tersebut, seorang dapat di sebut ulama karena ada pengakuan dari masyarakat, ada saja yang bila dilihat keilmuan dan integritas moralnya memadai, tetapi tidak mendapat pengakuan masyarakat sebagai ulama. Ulama sebagi pewaris Nabi Tugas para ulama dalam menyiarkan ilmu syariโ€™at, mengesakan Allah, membing kebenaran, memdidik akhlak yang sempurna dan menyeru bertakwa kepada Allah SWT adalah identik dengan tugas-tugas para Nabi agar misi mulia itu tidak dapat mereka lakukan dengan sukses, hendaklah mereka mewarisi peninggalan para Nabi. Mereka itulah disebut โ€œulamaโ€™ul amilinโ€ yang selalu konsekuen mengamalkan ilmunya, yang mempunyai kesanggupan bertawa dan khusyuโ€™ dalam menjalankan ibadah kepada Allah secara sempurna melebihi dari orang lain. Ulama sebagai pewaris para nabi mempunyai peran sebagai berikut a. Sebagai pemimpin b. Sebagai motivator pembangunan c. Sebagai panutan masyarakat Kedudukan Ulama 1. Ulama Sebagai Mata Rantai Pewaris Ajaran Islam 2. Macam-Macam Dan Tugas Ulama Ulama itu terbagi menjadi tiga Alim yaitu yang mewarisi ucapan Rasulullah SAW. sebagai ilmu dan pengajar dengan syarat ikhlas, kalau tidak ikhlas maka sama sekali bukan pewaris Nabi. Abid, yaitu yang mewarisi perbuatan Nabi seperti shalatnya, puasanya, perjuangan nya, dan mujahadahnya. Arif, yaitu yang mewarisi ilmu dan amal Rasululah SAW di tambah dengan pewarisan aqhlk dengan batin mental zuhud, waro,โ€™takut kepada Allah, berharap akan ridhonya,, sabar kecintaan kepada Allah di atas segala apa yang iya cintai di dunia maโ€™rifah penghayatan secara tuntas tentang ketuhanan, dan sebagai nya Empat Tuigas Ulama Ada empat tugas utama yang harus di jalankan ulama sesuai dengan tugas kenabian dalam pengembangkan Kitab Suci Pertama, menyamaikan tabligh ajaran-ajarannya,sesuai dengan peritah wahai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepada mu dan tuhanmu surat Al-maidah ayat 67 Kedua, menjelaskan ajaran-ajaran berdasarkan ayat โ€œdan kami turunkan Al-kitab kepada muuntuk kamu jelaskan kepada manusia surah An-Nahel ayat 44. Ketiga, memutuskan perkara atau problem yang dihadapi masyarakat bersdasarkan ayat โ€œdan Allah turunkan bersama mereka Al-kitab dengan benar, agar dapat memutuskan perkara yang di perselisih manusi โ€œsurah Al-Baqarah ayat 213 Keempat, memberikan contoh pengamalan, sesuai dengan hadis Aisyah yang diriwayat kan oleh Bukhari, yang menyatakan bahwa prilaku Nabi adalah paktek dari Al-Qurโ€™an.

Ulamak itu adalah pewaris nabi." Itulah kenyataan Rasulullah 1400 tahun yang lampau. Itulah juga modal bagi para ulamak ke sana ke sini. Mereka mengaku pewaris nabi. Mereka menjaja kepada orang kebanyakan bahawa merekalah pewaris nabi. Sebab mereka ulamak dan sudah dikatakan Rasulullah sebegitu rupa.

Jalan untuk meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW adalah dengan berguru kepada para ulama. Sebab, ulama-ulama merupakan pewaris para nabi yang menyebarkan ajaran Islam melewati ruang dan waktu hingga sampai sekarang ini. Namun sayangnya, orang-orang yang mengaku ulama dan berniat mencari pengakuan duniawi banyak dijumpai. Hal ini sejatinya tidak terlalu mengherankan karena sekelas nabi pun banyak yang sejatinya ulama yang menjadi pewaris para nabi adalah orang-orang yang harusnya tulus ikhlas karena mencari ridha Allah. Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Qomiโ€™ At-Tughyan menceritakan beberapa ciri-ciri seseorang bisa disebut sebagai ulama. baca juga 7 Ulama Terkenal yang Memilih Menjomblo Sepanjang Hayat UU TPKS Harus Dijadikan Rujukan Adili Kasus Mas Bechi Ijtima Ulama di Yogya Dukung Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024 Pertama, antara perkataan dan perbuatannya tidak bertentangan selaras. Ulama seharusnya melakukan kebajikan seperti yang ia katakan dan meninggalkan perbuatan yang dilarang seperti yang ia seorang ulama tidak melakukan apa yang ia katakan dan ia larang maka ulama tersebut termasuk orang-orang yang munafik. Naudzubillah. Kedua, menjauhi perbuatan yang berlebihan berkaitan dengan makan, tempat tinggal, perabot rumah tangga, hingga pakaian tidak suka kemewahan. Ketiga, menekuni ilmu sesuai dengan kadar kemampuannya, semangat dalam menjalankan ketaatan, serta menghindari ilmu-ilmu yang berpotensi memunculkan perdebatan di kalangan umat. Keempat, tidak terjun ke dalam pemerintahan politik praktis kecuali diniatkan untuk memberi nasihat, mencegah kezaliman, dan membimbing untuk mencari ridha Allah SWT. Kelima, tidak mudah berfatwa. Ketika ulama menjumpai masalah yang tidak jelas maka ia akan berkata, โ€œSaya tidak tahu, silakan bertanya kepada ahli fatwaโ€. Hal ini penting, sebab ulama tersebut tidak akan memberi suatu fatwa tanpa melakukan pengkajian terlebih dahulu. Begitulah pendapat Imam Nawawi Al-Bantani terkait dengan ulama. Semoga kita dapat berjumpa dengan orang-orang yang menjadi pilihan Allah dan dijauhkan dari kemungkaran. Wallahu a'lam.[]
ULAMAPEWARIS NABI Kamis, 15 Januari 2009. Mencari Ulama Pewaris Nabi "ULAMA ADALAH PEWARIS NABI", demikian sabda Rasulullah SAW. Karena sabda Diposting oleh Kikis Kirwono di 18.45 Tidak ada komentar: Beranda. Langganan: Postingan (Atom) Pengikut. Arsip Blog 2009 (1)
Kajian Islam 20 Nov 2021 - Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang berarti tidak ada lagi nabi setelahnya. Risalah kenabian telah sempurna dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Walaupun begitu, sebagai seorang manusia Nabi Muhammad mempunyai batas waktu di dunia ini. Oleh karena itu beliau tidak bisa terus mendampingi umatnya sampai hari kiamat. Lantas siapakah yang mengemban tugas kenabian sepeninggal Nabi Muhammad SAW? Tak lain dan tak bukan adalah para ulama. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beliau tidak mewariskan Dinar dan dirham, melainkan mewariskan ilmu. Dan para ulama adalah pewaris para nabi. Siapakah ulama itu? Secara sederhana para ulama adalah orang yang berilmu. Namun dalam konteks keagamaan, ulama seseorang yang mumpuni dalam ilmu agama. Adapun yang mempunyai kemampuan dalam bidang sains disebut ilmuwan. Ahli dalam spektrum keilmuan yang luas disebut cendekiawan. Tak hanya keilmuan agama yang mumpuni, seorang ulama juga mesti memiliki Akhlakul Karimah. Dalam istilah ilmu hadits, kemampuan keilmuan disebut dengan dhawabith dan Akhlakul Karimah disebut dengan 'adalah atau keadilan. Seorang yang dhabit sekaligus adil otomatis diterima haditsnya. Namun jika ada cacat salah satu atau dua-duanya maka haditsnya menjadi lemah. Selanjutnya ciri seorang ulama adalah kuatnya spiritualitas. Hal ini disebutkan dalam QS. Fathir 28 yang menyatakan bahwa para ulama adalah hamba-hamba Allah yang takut kepadaNya. Innamaa yakhsyallaaha min 'ibaadihil 'ulamaa. Ulama yang kering spiritualitasnya tidak akan bisa menyentuh hati jama'ahnya. Spiritualitas juga menjadi sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya. Sikap yang perlu dimiliki oleh seorang ulama juga independensi. Independensi artinya seorang ulama berpikir dan bersikap berdasarkan ijtihad dan nilai yang dia pegang. Bukan karena kepentingan atau pesanan siapapun. Bahkan seorang ulama banyak yang mendapatkan hukuman dari penguasa karena tidak mau disetir oleh kepentingan penguasa. Kisah paling terkenal adalah bagaimana Imam Ahmad bin Hanbal teguh memegang akidahnya di saat kelompok Muktazilah berkuasa. Terakhir seorang ulama harus bergaul dan bermanfaat bagi masyarakat. Seorang ulama yang menjauh dari masyarakat dan menuntut ilmu untuk dirinya sendiri tidak sejalan dengan semangat kenabian. Dimana Nabi Muhammad SAW berbaur dan berjuang bersama sahabatnya. Nabi Muhammad pun tak segan merangkul kelompok lemah dan juga bergaul dengan kelompok kaya. Nabi Muhammad hidup bermasyarakat walaupun sesekali merenung dalam Gua Hira.

Dalamkitab Maroqil 'Ubudiyah karangan Imam Nawawi Al Bantani yang merupakan Syarah kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali disebutkan. ู…ู† ู„ู… ูŠุญุฒู† ุจู…ูˆุช ุงู„ุนุงู„ู… ูู‡ูˆ ู…ู†ุงูู‚. "Siapa yang tidak bersedih dengan kematian seorang ulama maka ia termasuk munafiq". Wafatnya ulama juga merupakan musibah bagi umat Islam.

JAKARTA - Ulama adalah rujukan bagi umat Islam sebagai tempat belajar dan bertanya tentang kehidupan di dunia, khususnya persoalan agama. Ulama dinilai sebagai orang yang mempuni untuk menjawab per soalan-persoalan menyangkut aga ma. Ulama merupakan pewaris para nabi. Sosoknya sangat tepat untuk menjadi tumpuan menyampaikan pertanyaan seputar agama. Ia sebagai perantara antara Allah sebagai Pencipta dengan yang dicipta, yakni manusia. Ustaz Mizan Qudsiyah dalam kajian Sabtu Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan, belum lama ini, dengan tema "Ulama Pewaris Para Nabi" men jelas kan tentang hal tersebut. Ia meng ungkapkan, keutamaan-keutamaan para ulama pewaris nabi. Menurut Ustaz Mizan, umat Islam perlu mengetahui keutamaan para ulama serta kelebihannya, sehingga di sebut pewaris para nabi. Ia mengatakan, Allah menjadikan ulama saksi dalam persaksian yang paling besar yaitu syahadat. Hal tersebut tertuang dalam surah Ali Imron ayat 18 yang berbunyi, "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para mala ikat dan orang-orang yang berilmu juga menyatakan yang demikian itu. Tak ada tuhan melainkan Dia yang berhak di sembah, Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana". "Maka ayat ini menunjukkan inilah keutamaan ulama pewaris para nabi," ujar Ustaz Mizan. Selain perlunya mengetahui keutamaan ulama, umat Islam juga harus mengetahui sifat-sifat ulama pewaris nabi. Dengan demikian, tidak sembarang mengklaim seseorang sebagai ulama. Ustaz Mizan mengungkapkan, sifat ula ma pewaris para nabi antara lain mereka mengetahui bahwa dunia ini hina se dang kan akhirat adalah yang paling mulia. Ustaz Mizan menggambarkan nilai du nia wi lebih ringan daripada sayap nyamuk. Karena itu, para ulama pewaris nabi menyadari hal tersebut, sehingga kepen tingan akhirat lebih penting daripada dunia. Kendati demikian, kata dia, Allah juga menyebutkan, sifat manusia lebih mementingkan kepentingan dunia. Hal tersebut yang membuat tak semba rangan orang bisa melihat bahwa ke pen tingan akhirat lebih berharga diban dingkan dunia. Hanya mereka ulama yang mampu memiliki pandangan tersebut. Ulama pewaris nabi akan tidak se lalu bertentangan antara ucapan dan perbuatannya. Sifat ulama pewaris para nabi lain nya, yaitu mereka akan selalu menjaga jarak dengan penguasa zalim. Meskipun demikian, mereka tidak meninggalkan sepenuhnya penguasa tersebut. "Mereka tetap menasihati ," ujarnya. Ulama pewaris nabi juga tidak akan ter gesa-gesa mengeluarkan fatwa. Me reka tidak akan mengeluarkan fatwa tersebut kecuali jelas kebenarannya. Se lain itu, mereka memiliki sifat selalu meng ikuti para sahabat, tabiin, salafus shalih, dan mengindari bid'ah. "Ini sifat ulama waratsatul anbiya'. Maka kalau ada yang bisa bid'ah ini bukan ulama, bukan pengikut rasul," kata Ustaz Mizan menegaskan. Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Mizan juga mengungkapkan keutamaan ulama pewaris nabi yang disebutkan da lam Alquran surah Saba' ayat 6. Ayat ter sebut berbunyi, "Dan orang-orang yang di beri ilmu ahli kitab berpendapat bah wa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki manusia kepada jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji". Kalimat "orang-orang yang diberi ilmu" di ayat tersebut, kata Ustaz Mizan, merupakan penjelasan keutamaan para ulama di dalam Alquran. Mereka disebut sebagai orang yang berilmu. Sedangkan ilmu sendiri adalah pembimbing manu sia menuju kebenaran hidup. Karena itu, Allah meminta agar ma nusia mencari ilmu kepada orang-orang yang berilmu. Perintah tersebut tertuang dalam surah an-Nahl ayat 43 yang ber bunyi, "Dan Kami tidak mengutus sebe lum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." Orang yang menuntut ilmu juga akan selalu dinaungi para malaikat. Oleh se bab itu, Ustaz Mizan menganjurkan ke pada umat Islam untuk terus menuntut ilmu kepada para ulama pewaris nabi.
Bukusaku Akhlak Ulama Pewaris Nabi Wasiat Imam Al-Ajurri ini membahas berbagai hal tentang adab dan akhlak yang mesti terus disandang oleh setiap muslim. Ciri-ciri orang alim yang tidak bermanfaat ilmunya; Dan sebagainya. Sungguh, kitab ini merupakan warisan ulama yang tak ternilai harganya. Sangat penting untuk dipelajari oleh orang-orang

๏ปฟloading...Salah satu ciri Ulama Su ulama buruk yaitu pandai berbicara di muka umum layaknya orang Alim berilmu, padahal ia tamak kepada dunia. Foto ilustrasi/Ist Ulama adalah pewaris para Nabi Al-'Ulama waratsatul anbiya. Kelebihan mereka dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama atas semua bintang. Lalu bagaimana dengan Ulama Su'? Bagaimana pandangan Islam terhadap mereka. Untuk diketahui, ulama adalah jamak dari 'Alim yang artinya orang berilmu atau ahli ilmu. Sementara kata Su' merupakan masdar dari Sa'a-Yasu'u-Saw'an yang artinya buruk, jelek, dan jahat. Dengan demikian, Ulama Su' bermakna ahli ilmu yang buruk atau ulama buruk tercela. Imam Al-Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah menerangkan ciri-ciri Ulama Su'. Beliau menukil Hadis Nabi yang artinya "Siapa yang berยญtambah ilmu, tapi tidak bertambah hidayah, ia hanya bertambah jauh dari Allah." Juga sabda Nabi yang artinya "Orang yang paling keras siksanya di hari Kiamat, adalah orang alim yang ilmunya tak Allah berikan manfaat padanya."Imam Al-Ghazali menceritakan kisah Nabi ketika melakukan Isra', beliau melewati sekelompok kaum yang bibir mereka digunยญting dengan gunting api neraka. Lalu Nabi bertanya "Siaยญpa kalian?" Mereka menjawab "Kami adalah orang-orang yang memerintahkan kebaikan tapi tidak melakukanยญnya, dan mencegah keburukan tapi kami sendiri mengerjakannya!"Celaka sekali orang bodoh karena ia tidak belajar. Namun lebih celaka seribu kali orang alim yang tak mengamalkan ilmunya. Dalam menuntut ilmu, manusia terbagi atas tiga golongan. Golongan ketiga ini termasuk ciri-ciri Ulama Su' atau ulama Seseorang yang menuntut ilmu untuk bekal Akhirat dimana ia haยญnya ingin mengharap ridha Allah dan negeri akhirat. Ini termasuk kelompok yang Seseorang yang menuntut ilmu untuk kepentingan dunianya sehingga ia bisa memperoleh kemuliaan, kedudukan, dan harta. Ia tahu dan sadar bahwa keadaยญannya lemah dan niatnya hina. Orang ini termasuk ke dalam kelompok berisiko. Jika ajalnya tiba belum sempat bertobat, dikhawatirkan ia wafat su'ul khatimah dan keadaannya menjadi berbahaya. Tapi jika sempat bertobat sebeยญlum ajal maka ia termasuk orang yang Seseorang yang menuntut ilmu sebagai sarana untuk memperbanyak harta, berbangยญga dengan kedudukannya dan menyombongkan diri deยญngan besarnya jumlah pengikut. Ia terperdaya oleh setan. Ilmunya menjadi tumpuan untuk meraih duniawi. Bersamaan dengan itu, ia mengira bahwa dirinya mempunyai posisi khusus di sisi Allah karena ciri-ciri, pakaian, dan keยญpandaian berbicara seperti ulama, padahal ia tamak kepada dunia lahir dan ketiga ini termasuk ciri-ciri Ulama Su'. Ia juga termasuk yang disebutkan oleh Rasulullah SAW "Ada yang paling aku khawatirkan dari kalian keยญtimbang Dajjal." Beliau kemudian ditanya "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab "Ulama Su' buruk." Sebab, Dajal memang bertujuan menyesatkan, seยญdangkan ulama ini, lidah dan ucapannya memalingkan manusia dari dunia, tapi amal perbuatan dan keadaannya mengajak manusia ke manusia lebih terpengaruh oleh apa yang dilihat ketimbang mengยญikuti apa yang diucap. Karena, biasanya orang boยญdoh mencintai dunia setelah melihat si Alim cinta pada dunia. Ilmu pengetahuan yang dimilikinya menjadi fakยญtor yang menyebabkan orang-orang berani berยญmaksiat kepada Allah. Karena itu, jadilah golongan yang pertama. Waspadalah agar tidak menjadi golongan kedua. Lebih dari itu, berhati-hatilah jangan sampai menjadi golongยญan ketiga karena siksaannya sangat keras di Akhirat kelak. Baca Juga rhs

Ulamatiga negara ini dapat menjadi motor penggerak bagi pertemuan ulama ini yang lebih luas," ujarnya. Di pertemuan tersebut, Wapres mengungkapkan pentingnya peran Ulama sebagai pewaris Nabi "Warasatul Anbiya", untuk terus mempromosikan nilai-nilai universal Islam sebagai pembawa rahmat semesta alam.
Beberapa waktu ini, sebutan ulama kerap menghiasi pemberitaan di media; berjubah dan sorban dianggap ulama; follower banyak disebut ulama; sakti diangkat sebagai ulama, dan lain sebagainya. Padahal sangat jelas dalam hadits Nabi berbunyi para ulama adalah pewaris Nabi. Di samping itu masih minimnya pengetahuan masyarakat terkait siapakah yang pantas disebut ulama serta bagaimana ciri-cirinya, sehingga mereka terjebak dengan kemasan dan viralitas tokoh belaka. Pertanyaannya, seperti apakah ciri khas ulama pewaris Nabi? Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Abu Dawud disebutkan ุนูŽู†ู’ ูƒูŽุซููŠุฑู ุจู’ู†ู ู‚ูŽูŠู’ุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู†ู’ุชู ุฌูŽุงู„ูุณู‹ุง ู…ูŽุนูŽ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ุฏูู…ูŽุดู’ู‚ูŽ ููŽุฌูŽุงุกูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ุฏูŽุงุกู ุฅูู†ู‘ููŠ ุฌูุฆู’ุชููƒูŽ ู…ูู†ู’ ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูุญูŽุฏููŠุซู ุจูŽู„ูŽุบูŽู†ููŠ ุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูุญูŽุฏู‘ูุซูู‡ู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽุง ุฌูุฆู’ุชู ู„ูุญูŽุงุฌูŽุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ููŠ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ูŠูŽุทู’ู„ูุจู ูููŠู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุทูุฑูู‚ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉูŽ ู„ูŽุชูŽุถูŽุนู ุฃูŽุฌู’ู†ูุญูŽุชูŽู‡ูŽุง ุฑูุถู‹ุง ู„ูุทูŽุงู„ูุจู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูู…ูŽ ู„ูŽูŠูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ู„ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽุงู„ู’ุญููŠุชูŽุงู†ู ูููŠ ุฌูŽูˆู’ูู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ููŽุถู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูŽุงุจูุฏู ูƒูŽููŽุถู’ู„ู ุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฏู’ุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ูƒูŽูˆูŽุงูƒูุจู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฑูŽุซูŽุฉู ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุกู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุกูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠููˆูŽุฑู‘ูุซููˆุง ุฏููŠู†ูŽุงุฑู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ู‹ุง ูˆูŽุฑู‘ูŽุซููˆุง ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽู‡ู ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุจูุญูŽุธู‘ู ูˆูŽุงููุฑู Artinya Diriwayatkan Katsir bin Qais, ia berkata, saya duduk beserta Abu Darda di masjid Damaskus, kemudian datang laki-laki dan berkata, wahai Abu Darda, saya dari kota Madinah mendatangimu karena ingin mendengar sebuah hadits yang engkau peroleh dari Rasulullah. Tidak ada kepentingan lainnya. Abu Darda pun berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda siapapun yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan membukakan jalan untuknya pintu surga, dan para malaikat meletakkan sayapnya karena rida kepada para penuntut ilmu, dan para penduduk langit bumi, ikan lautan akan memintakan ampunan untuknya, dan sesungguhnya keunggulan ahli ilmu atas ahli ibadah itu laksana keunggulan indahnya malam bulan purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi, sebab para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham. Mereka mewariskan ilmu. Siapa saja yang memungut ilmu itu, maka ia mendapatkan bagian yang sempurna. Di dalam Al-Qurโ€™an penyebutan ulama tertuang dalam Surat Fatir, 28 ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽูˆูŽุงุจู‘ู ูˆูŽุงู„ุฃู†ู’ุนูŽุงู…ู ู…ูุฎู’ุชูŽู„ูููŒ ุฃูŽู„ู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฎู’ุดูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูŽุฒููŠุฒูŒ ุบูŽูููˆุฑูŒ Artinya Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ุฅู†ู…ุง ูŠุฎุดู‰ ุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุนุจุงุฏู‡ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฃูŠ ุฅู†ู…ุง ูŠุฎุดุงู‡ ุญู‚ ุฎุดูŠุชู‡ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุงู„ุนุงุฑููˆู† ุจู‡ Artinya Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya itu hanyalah ulama maksudnya mereka yang sangat takut kepada Allah adalah ulama yang makrifat kepada Allah. Bila berpijak dari redaksi di atas, maka ciri khas ulama pewaris Nabi adalah mereka yang takut kepada Allah adalah mereka yang makrifat kepada Allah. Dikatakan pewaris, karena para ulama mewarisi ilmu para Nabi, bukan mewarisi materi berupa dirham maupun dinar. Ilmu dalam konteks ini adalah ilmu agama. Sekedar tambahan dari Kiai Mustafa Bisri, bahwa ulama selain memiliki ilmu agama yang luas, rasa takut kepada Allah, ia juga memiliki akhlakul karimah, sehingga memandang masyarakatnya dengan penuh kasih sayang yandzuruna bi ainirrahmah. Bukan membentak, membenci dan menjauhi mereka. .
  • 91llzj7yr4.pages.dev/369
  • 91llzj7yr4.pages.dev/64
  • 91llzj7yr4.pages.dev/126
  • 91llzj7yr4.pages.dev/56
  • 91llzj7yr4.pages.dev/287
  • 91llzj7yr4.pages.dev/244
  • 91llzj7yr4.pages.dev/27
  • 91llzj7yr4.pages.dev/237
  • 91llzj7yr4.pages.dev/295
  • ciri ulama pewaris nabi